Destinasi Wisata Indonesia Terancam Rusak, Ayo Selamatkan Keindahan yang Tersisa!


Indonesia. Negara yang terdiri dari lima pulau besar dan diapit oleh dua samudera. Jangan tanya keindahan alamnya. Berbagai wisata yang agan inginkan ada di negara ini. Mulai dari gunung, hutan, danau, pantai, laut, hingga wisata tengah kota. Nggak heran kalau Indonesia jadi salah satu destinasi dunia untuk berwisata.

Semakin banyak tempat wisata yang dibuka, semakin tinggi pula peminatnya. Banyak yang berbondong-bondong ke tempat wisata demi mendapat gelar anak kekinian dan pernyataan "gue udah pernah ke sana loh" . Akibatnya jelas, beberapa destinasi justru terancam atau bahkan rusak karena terlalu banyak yang menjamah. Nggak cuma itu artikel yang ane share dari Hipwee ini, eksploitasi yang berlebihan juga jadi penyebabnya. Mereka seakan tidak belajar dari beberapa kejadian sebelumnya. Hal inilah yang membuat beberapa tempat wisata tinggal nama. Karena eksistensi diri di atas segalanya dan mengabaikan sekitarnya.

Destinasi wisata ini terancam rusak karena ulah manusia. Tentu anugrah dari Yang Maha Kuasa ini tentu nggak boleh kita sia-siakan dong ya. Yuk kita jaga bersama!

Pantai Penggajawa


Bagi agan yang hobi berwisata ke daerah bagian timur Indonesia, tentu pernah menginjakkan kaki di tanah Flores, NTT. Berbagai tempat wisata emang jadi daya tarik di provinsi ini. Dan pantai Penggajawa tentu masuk dalam list destinasi agan. Jika biasanya pantai terkenal dengan pasir putih, maka pantai ini terkenal dengan hamparan batu-batu hijau dan birunya yang menawan. Hal ini juga dijadikan masyarakat setempat sebagai sumber mata pencaharian. Tapi sayang, jika eksploitasi destinasi ini terus-terusan terjadi dan dilakukan besar-besaran demi kepentingan komersil, bisa aja pantai Penggajawa kehilangan daya tariknya. Kalau batunya yang cantik-cantik udah diambilin, pantai Penggawa bakal jadi pantai berbatu biasa. Jangan sampai deh!


Danau Ranau


Danau terbesar kedua di pulau Sumatera ini emang jadi salah satu destinasi wisata, terutama liburan keluarga. Memandangi luasnya danau dengan pulau Marisas di tengahnya emang pas banget buat santai-santai keluarga. Agan juga bisa mandi air panas dengan campuran belerang. Sayangnya, kesadaran wisatawan disini masih kurang. Lagi-lagi sampah menjadi sumber masalah di Danau Ranau. Selain ngerusak ekosistem, sampah juga mengganggu keindahan alam. Kalau buang sampah ya jangan di danau dong. Anak kecil aja udah tau buang sampah pada tempatnya. Banyaknya sampah di sekitar danau ini sempat mengkhawatirkan merusak ekosistem yang ada di danau. Ingetin temen agan yang mau main ke sana ya! Masa mau ngerusak destinasi seindah ini?

Raja Ampat


Sepertinya Raja Ampat menjadi salah satu destinasi yang paling banyak diminati setahun terakhir. Kepulauan ini memiliki keunggulan dalam wisata bahari. Lautnya yang berwarna hijau toska dengan keindahan alam bawah laut terbukti mampu menjadikan destinasi ini sebagai salah satu surga dunia. Namun lagi-lagi perilaku nggak bertanggung jawab dari masyarakat lokal maupun wisatawan menyakiti ekosistem bahari. Kalau mau dibilang kekinian sih boleh, tapi jangan ikut merusak anugrah Tuhan bernama Raja Ampat dong! Destinasi baru ini sudah mengalami kerusakan karang di beberapa lokasi. Kejadian ini harusnya jadi pengingat agar menjadi manusia yang bertanggungjawab. Bukan yang hanya bisa merusak.

Bunaken

Siapa tak kenal Wisata Bahari Bunaken? Wisata bawah laut ini udah sejak puluhan tahun lalu menjadi destinasi dunia. Keelokan ekosistem bawah lautnya sungguh memesona. Mungkin banyk diantara agan ada yang berharap bisa menikmati keindahan bahari ini secara langsung. Tapi sayang, lagi-lagi sampah mengancam keberlangsungan wisata ini. Sampah plastik yang terbawa arus dari teluk Manado menjadi penyebab utamanya. Nggak pengen kan beberapa tahun lagi wisata bahari ini udah nggak ada dan agan nggak sempat menikmatinya? Makanya, jangan buah sampah sembarang dimanapun agan berada. Karena agan nggak tahu sampah-sampah itu akan berakhir dimana.

Satwa


Kawasan Wisata Alam Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, provinsi Bengkulu juga jadi salah satu tempat wisata yang terancam rusak. Jika habitat ini masih ditelanjangi, beberapa tahun kemudian mungkin beberapa satwa tak akan bisa agan temui lagi. Hutan sekitar habitat bagi satwa liar ini terus dirambah. Penebangan kayu besar-besaran membuat kawasan konservasi ini benar-benar terancam. Padahal kawasan seluas 7000 hektar ini jadi benteng terakhir bagi satwa langka Bengkulu, seperti Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera yang populasinya makin menyusut. Duh sedih banget!


Labuan Bajo


Tempat bersejarah di Labuan Bajo, Gua Batu Cermin yang juga nggak lepas dari tangan wisatawan jahil. Gua Batu Cermin, merupakan salah satu destinasi eksotis yang ada di desa Waesambi Manggari Barat, Labuan Bajo, Flores. Di sini agan nggak cuma bisa liat stalaktit dan stalagmit, batu bunda maria dan fosil kura-kura masa lalu juga ada. Nggak cuma itu, agan juga bisa lihat ukiran-ukiran tangan jahil. Loh kok bisa? Ya, karena adanya wisatawan nggak bertanggung jawab yang pengen namanya dikenang juga kayak tempat bersejarah ini. Kenal juga nggak. Dan lagi, wisata ini seakan tidak terurus. Tanaman yang tumbuh liar di sekitar gua, bangunan yang nggak terawat bikin keindahan gua Batu Cermin terkikis.

Terumbu Karang Perairan Bangka Belitung


Wisata Bangka Belitung mulai digandrungi sejak novel Andrea Hirata, Laskar Pelangi menjadi novel terlaris di Indonesia tahun 2013 lalu. Cerita kehidupan di tanah Bangka Belitung yang mempesona membuat masyarakat tertarik untuk mengunjungi tempat ini. Keindahan pantai-pantai biru di Bangka Belitung dengan pasir putihnya, seakan menyihir para wisatawan untuk berkunjung. Namun dibalik keindahan itu, terdapat kenyataan yang menyakitkan. Bangka Belitung dikenal sebagai pulau timah. Kapal isap dan tambang inkonvensional pengeruk timah di perairan Bangka Belitung menyebabkan terumbu karang di daerah itu rusak hingga 50 persen. Padahal butuh waktu 50 tahun untuk mengembangbiakkan ekosistem laut ini. Sedih ya..
Previous
Next Post »